3 Menteri Pakai Mobil Listrik, Tapi Menko Luhut Tidak Pakai Mobil Listrik

Gara-gara ajakan Jokowi, beberapa menteri mulai ganti mobil mereka jadi mobil listrik. Tapi ternyata cuma tiga menteri yang udah ikutin program ini. Luhut, misalnya, masih setia sama mobil bensin. Penasaran sama selengkapnya? Baca terus artikel ini buat tau siapa aja menteri yang udah pake mobil listrik dan alasan mereka milih mobil listrik atau enggak. Kita juga bakal bahas apa aja kelebihan dan kekurangan mobil listrik, plus gimana program pemerintah buat dorong penggunaan mobil listrik di Indonesia.

Hanya 3 Menteri Yang Miliki Mobil Listrik, Menko Luhut Belum Pakai

Arahan Jokowi untuk menggunakan mobil listrik tampaknya hanya berlaku untuk tiga menteri. Muhadjir Effendy (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan), Siti Nurbaya (Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan), dan Prabowo Subianto (Menteri Pertahanan) adalah satu-satunya yang memiliki dan menggunakan mobil listrik berdasarkan laporan LHKPN mereka.

Mendikbud dan Menteri LHK Gunakan Mobil Listrik

Menteri Muhadjir dan Menteri Siti Nurbaya tampaknya menjadi pionir dalam penggunaan kendaraan ramah lingkungan. Mereka telah menggunakan mobil listrik sejak tahun 2021. Pilihan mereka untuk menggunakan mobil listrik menunjukkan komitmen mereka untuk mengurangi emisi dan polusi.

Prabowo Subianto Gunakan Mobil Listrik untuk Keperluan Protokoler

Sementara itu, Capres Prabowo Subianto menggunakan mobil listrik hanya untuk kegiatan protokoler. Meskipun Prabowo memiliki berbagai koleksi kendaraan mewah, namun untuk acara-acara resmi ia menggunakan mobil listrik yang disediakan pemerintah. Meski begitu, pilihan Prabowo untuk menggunakan mobil listrik dalam kegiatan protokoler setidaknya menunjukkan dukungannya terhadap agenda hijau pemerintah.

Luhut Binsar Pandjaitan Masih Belum Gunakan Mobil Listrik

Berbeda dengan ketiga menteri di atas, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ternyata belum memiliki atau menggunakan mobil listrik berdasarkan laporan LHKPN. Meskipun Luhut dianggap sebagai salah satu menteri terdekat Jokowi, namun nampaknya ia belum merespon permintaan Jokowi untuk menggunakan kendaraan ramah lingkungan. Tidak adanya mobil listrik dalam koleksi kendaraan Luhut menunjukkan bahwa agenda ramah lingkungan pemerintah belum sepenuhnya digaungkan oleh para menteri Jokowi.

Menteri Perhubungan Budi Karya Pakai Toyota Corolla Hybrid

Menteri Perhubungan Budi Karya menggunakan mobil hybrid Toyota Corolla sebagai kendaraan dinasnya. Sebagai Menteri Perhubungan, tentu saja Budi Karya mendukung program elektrifikasi kendaraan yang dicanangkan pemerintah.

Walaupun begitu, Budi Karya tidak menggunakan kendaraan listrik murni atau EV (electric vehicle). Menurutnya, kendaraan hybrid masih lebih praktis untuk digunakan karena masih menggunakan mesin bensin sebagai sumber tenaga penggerak. Sementara kendaraan listrik murni membutuhkan waktu pengisian daya baterai yang cukup lama.

Infrastruktur Pengisian Belum Merata

Infrastruktur pengisian kendaraan listrik di Indonesia masih belum merata. Penggunaan kendaraan listrik murni membutuhkan stasiun pengisian yang memadai, baik di kota-kota besar maupun di daerah. Kondisi ini menjadi salah satu alasan Menteri Budi Karya memilih menggunakan kendaraan hybrid Toyota Corolla.

Toyota Corolla hybrid yang digunakan Budi Karya mampu menempuh jarak hingga 50 km dalam mode EV. Sementara baterai lithium-ionnya dapat diisi daya penuh dalam waktu sekitar 2 jam. Performa kendaraan hybrid ini dinilai cukup praktis untuk kebutuhan aktivitas sehari-hari di ibu kota.

Penggunaan kendaraan ramah lingkungan oleh para menteri diharapkan dapat menjadi contoh dan mendorong masyarakat untuk beralih ke kendaraan elektrifikasi. Langkah Menteri Budi Karya menggunakan Toyota Corolla hybrid patut diapresiasi, meskipun bukan kendaraan listrik murni. Setidaknya, hal ini menunjukkan dukungan pemerintah dalam program elektrifikasi transportasi nasional.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Pakai BMW 530e Plug-in Hybrid

Sri Mulyani merupakan salah satu dari tiga menteri yang memiliki dan menggunakan mobil listrik. Mobil listriknya adalah BMW 530e Plug-in Hybrid, yang mampu menempuh jarak hingga 60 kilometer dalam mode EV (Electric Vehicle) sebelum beralih ke mesin bensin.

Mendukung Program Kendaraan Listrik

Dengan menggunakan BMW 530e, Sri Mulyani mendukung program kendaraan listrik yang digaungkan pemerintah. Hal ini sejalan dengan instruksi Presiden Jokowi agar para menteri dan pejabat negara menggunakan kendaraan listrik guna mendorong percepatan elektrifikasi transportasi di Indonesia.

Contoh Teladan

Sebagai salah satu menteri terpenting di kabinet dan figur publik, jordan188 Sri Mulyani menjadi contoh teladan dengan menggunakan mobil listrik. Dengan demikian, ia berharap masyarakat akan semakin tertarik untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan seperti mobil listrik. Hal ini penting untuk mencapai target pemerintah dalam mengurangi emisi karbon sebesar 29% pada 2030.

Walaupun baru tiga menteri yang menggunakan mobil listrik, setidaknya langkah mereka patut diapresiasi dan diharapkan akan diikuti menteri-menteri lainnya. Dengan demikian, program elektrifikasi kendaraan di Indonesia bisa segera terwujud sesuai harapan pemerintah dan masyarakat. Mari kita dukung upaya pemerintah dalam mewujudkan transportasi yang ramah lingkungan!

Menteri BUMN Erick Thohir Miliki Tesla Model X

Sebagai salah satu menteri yang menganjurkan penggunaan kendaraan listrik, Menteri BUMN Erick Thohir ternyata juga memiliki mobil listrik pribadi. Dia memiliki Tesla Model X, SUV (Sport Utility Vehicle) premium berbasis listrik buatan perusahaan otomotif Amerika Serikat, Tesla Inc.

Memiliki minat pada teknologi

Erick diketahui memiliki minat yang besar pada teknologi dan inovasi. Hal ini terlihat dari dukungannya terhadap industri startup di Indonesia. Sebagai pemilik klub sepak bola Inter Milan, Erick juga diketahui menggunakan teknologi canggih untuk meningkatkan performa tim kebanggaannya tersebut.

Tesla, mobil listrik populer

Tesla Model X yang dimiliki Erick merupakan salah satu mobil listrik paling populer di dunia. SUV ini mampu menempuh jarak hingga 540 km dalam sekali pengisian baterai. Tesla Model X juga dilengkapi dengan fitur Autopilot yang membantu pengemudi untuk menyetir, memarkir, dan mengubah jalur secara otomatis. Harga Tesla Model X di Indonesia diperkirakan mencapai Rp 2 miliar atau lebih.

Contoh yang baik bagi pejabat lain

Kepemilikan Erick atas Tesla Model X ini diharapkan dapat menjadi contoh yang baik bagi pejabat negara lain untuk beralih menggunakan kendaraan listrik. Hal ini sejalan dengan himbauan Presiden Jokowi untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap BBM dan mengurangi emisi karbon. Mengingat posisinya sebagai Menteri BUMN, Erick diharapkan juga dapat mendorong BUMN di bawah kementeriannya untuk beralih menggunakan kendaraan listrik.

Mengapa Menko Luhut Belum Menggunakan Mobil Listrik?

Mengapa Menteri Koordinator Luhut Binsar Pandjaitan belum menggunakan mobil listrik? Ada beberapa alasan mengapa hal itu belum terjadi.

Biaya yang mahal

Mobil listrik masih relatif mahal dibandingkan dengan mobil bensin atau solar. Harga mobil listrik masih 2-3 kali lipat lebih mahal dari harga mobil konvensional. Meskipun pemerintah memberikan insentif pajak untuk mobil listrik, harganya masih sulit dijangkau masyarakat luas, termasuk pejabat negara seperti Menteri Luhut.

Infrastruktur yang belum memadai

Infrastruktur pengisian daya dan stasiun pengisian kendaraan listrik di Indonesia masih sangat terbatas. Hal ini menjadi kendala bagi pemilik mobil listrik untuk melakukan perjalanan jarak jauh karena khawatir kehabisan daya baterai di tengah jalan. Menteri Luhut yang kerap melakukan perjalanan ke berbagai daerah di Indonesia tentu akan kesulitan mengisi daya mobil listriknya.

Preferensi pribadi

Diketahui Menteri Luhut memiliki koleksi mobil mewah seperti Lamborghini dan Bentley. Kemungkinan Menteri Luhut lebih memilih menggunakan mobil mewah konvensional daripada mobil listrik. Selain karena faktor gaya hidup, mobil mewah konvensional dinilai lebih nyaman dan bergaya ketimbang mobil listrik.

Meskipun demikian, diharapkan ke depannya Menteri Luhut dan pejabat pemerintahan lainnya dapat memberikan contoh dengan menggunakan mobil listrik. Hal ini diharapkan dapat mendorong masyarakat luas untuk beralih ke mobil ramah lingkungan seperti mobil listrik. Dengan semakin banyaknya pemakai mobil listrik, diharapkan harga mobil listrik semakin terjangkau dan infrastrukturnya semakin baik.

Conclusion

Jadi begitulah, walaupun banyak menteri yang belum memiliki mobil listrik, kita harus tetap menghargai upaya mereka untuk mendukung penggunaan kendaraan ramah lingkungan. Dengan berita seperti ini, kita bisa tahu mana menteri yang sudah berkomitmen dan mana yang belum. Semoga di masa depan, semakin banyak pejabat negara yang mencontohkan penggunaan mobil listrik agar masyarakat juga termotivasi mengikuti jejaknya. Tetap semangat ya, perubahan membutuhkan waktu tapi pasti terjadi jika kita terus berupaya.